Dalam
mempelajari hukum dasar dan perhitungan kimia, terdapat suatu konsep yang
menghubungkan suatu satuan dengan satuan kimia yang lain, yang disebut dengan
konsep mol. Mol adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah partikel
suatu zat. Konsep mol membantu dan mempermudah kita dalam melakukan perhitungan
kimia dan penentuan rumus kimia zat. Konsep mol, perhitungan kimia, dan
penentuan rumus kimia didasari oleh hukum-hukum dasar kimia, yaitu hukum
kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum
penggabungan volume, dan hipotesis Avogadro.
Antoine
Laurent Lavoisier (1743-1794) berpendapat bahwamassa zat-zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah tetap. Misalkan, jika kita mencampurkan atau
mereaksikan hidrogen (dengan massa 4 g) dan oksigen (dengan massa 32 g)
menghasilkan hidrogen oksida (dengan massa = massa hidrogen + massa oksigen | 4
g + 32 g = 36 g). Namun, dalam beberapa kasus seperti membakar kertas dan telah
menjadi abu. Bisa jadi abu lebih ringan daripada kertas sehingga reaksinya
karena hasil reaksi lainnya seperti abu dan gas CO2yang hilang
dibawa angin.
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Joseph
Louist Proust (1754-1826) berpendapat bahwaperbandingan massa unsur-unsur
penyusun suatu senyawa selalu tetap. Misalnya perbandingan massa hidrogen
dengan oksigen adalah 1 : 8. Jika misalkan massa hidrogen adalah 4 gram. Maka
massa oksigennya adalah 4 x 8 = 32 gram.
3. Hukum Perbandingan Berganda
Dalton
menyelidiki perbandingan massa unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan
memdapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum
perbandingan berganda yang menegaskan bahwa dua unsur yang dapat
membentuk dua senyawa atau lebih memiliki perbandingan komponen yang mudah dan
sederhana.
4. Hukum Perbandingan Volume (Penggabungan Volume)
Pada
tahun 1808, ilmuwan Prancis, Joseph Louis Gay Lussac berhasil melakukan
percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi dengan
menggunakan berbagai macam gas. Dia menyimpulkan bahwa Pada suhu dan
tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi
berbanding sebagai bilangan bulai sederhana. Dapat dirumuskan sebagai
berikut:
5. Hipotesis Avogadro
Hukum
Avogadro dicetuskan oleh seorang ahli fisika Italia yang bernama Amedeo
Avogadro pada tahun 1811. Hukum tersebut menyatakan bahwa gas-gas yang
volumenya sama, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan memiliki
jumlah molekul yang sama pula.
SUMBER : http://hedisasrawan.blogspot.com