Biografi Salahuddin
Namanya Al Malik
An-Nasir Salahuddin Yusuf bin Ayyub bin Syadi. Kita mengenalnya sebagai
Salahuddin, sedang Barat mengenalnya sebagai Saladin. Seorang keturunan kurdi
yang berasal dari Duwain atau Kirkuk. Lahir tahun 1337 M, dan ayahnya adalah
tokoh yang cukup terkenal Najamuddin Al-Ayyubi. Ia juga memiliki seorang paman
yang sangat terkenal, panglima perang pasukan Syria yakni Jendral Asaduddin
Sherkoh. Dimana keduanya adalah pembantu dekat raja Syam (Syria). Salahuddin
diangkat menjadi wazir (wakil sultan) Mesir, setelah Sherkoh wafat di Kairo
karena sakit.
Salahuddin terkenal
karena keberhasilannya merebut Al-Quds (Yerusalem) setelah hampir satu abad
berada dibawah kekuasan tentara salib. Bukan hanya brilian dalam mnyusun taktik
perang, Salahuddin juga terkenal memiliki rasa kemanusiaan yang begitu tinggi,
sehingga sering bertindak diluar nalar perang.
Ketika menaklukkan
Yerusalem misalnya (1193), sikap Salahuddin terhadap tawanan benar-benar adil
dan lembut, bertolak belakang dengan perlakuan biadab tentara salib ketika
merebut kota itu (1099). Sejarawan Michaud menggambarkan bagaimana kaum
Muslimin dibunuh secara besar-besaran oleh pasukan salib. Mereka hanya berhenti
membantai ketika lelah atau disaat Misa, dan kemudian kembali melakukan
pembantaian. Raymon ‘d Angiles bersaksi bahwa diserambi mesjid darah menggenang
setinggi kekangan kuda. Lorong-lorong kota penuh dengan mayat.
Sebaliknya ketika
ditaklukkan Salahuddin, beliau memberi ampunan umum kepada kaum nasrani dan
mereka dipersilahkan untuk tetap tinggal di kota itu. Hanya para prajurit yang
diperintahkan untuk pergi meninggalkan kota dengan uang tebusan yang ringan.
Riwayat lain menyebutkan
Salahuddin pernah mengirimkan tabib pribadinya untuk mengobati musuhnya, raja
Inggris, Richard the Lion Heartyang sedang sakit. Beliau juga pernah melarang
para prajuritnya untuk menyerang Richard yang jatuh dari kudanya dalam sebuah
pertempuran, sebelum Richard berhasil menaiki kudanya kembali.
Begitu menyulitkannya
Salahuddin bagi pasukan Salib, sehingga pasukan salib terpaksa mengadakan
pengerahan massal tentara dari seluruh Eropa. Dan memberlakukan pajak khusus
yang dikenal sebagai Saladin Thite. Ini menyebabkan Eropa dilanda Krisis
ekonomi.
Pasca direbutnya
Yerussalem oleh kaum Muslimin, 600 ribu lebih tentara salib pilihan dikerahkan
untuk merebut Akkara, yang kembali ke negerinya tidak lebih dari 100 ribu
prajurit.
Namun, Salahuddin tidak
lama dapat menikmati masa damai. Karena pada tanggal 4 Maret 1193, beliau
berpulang ke rahmatullah Utusan yang menyampaikan berita kematian Salahuddin ke
Baghdad membawa serta baju perang Salahuddin, kudanya, dan uang sejumlah satu
dinar 36 dirham sebagai milik pribadinya yang masih tersisa. Demikianlah
gambaran kesederhanaan Salahuddin.
Di Eropa, menurut Philip
K Hitti, kepahlawanan Salahuddin telah menyentuh alam khayal para penyanyi dan
penulis novel zaman sekarang, dan masih tetap dinilai sebagai suri tauladan
kaum ksatria.
Di dunia Islam,
Salahuddin juga dikenal sebagai orang pertama yang menggagas peringatan Maulid
Nabi Muhammad Saw untuk menggugah semangat jihad dan menyatukan kekuatan kaum
muslim yang terserak.
0 komentar 30:
Posting Komentar